Jumat, 17 April 2015

INVESTASI REKSADANA DENGAN STRATEGI “YOYO”

INVESTASI REKSADANA DENGAN STRATEGI “YOYO” Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

02 Oktober 2007 – 12:58 (Her Suharyanto)   Diposting oleh: Editor

(Rate: 8.00 / 1 votes) Seri Artikel News for Wealth

Beberapa bulan silam istri saya tiba-tiba usul, “Mas kita jual saja reksadana kita sebagian… separuhnya misalnya…” Sejenak saya tidak percaya. Sebab selama ini istri saya adalah pengawal setia investasi yang memang kami rencanakan untuk pensiun.

“Mau untuk apa?” saya bertanya.

“Ambil untung saja. Nanti kalau harga unitnya turun, kita belikan lagi.”

Tuing… Ada banyak bintang berpendar di kepala saya. Ini adalah strategi memperbanyak jumlah unit reksadana tanpa memasukkan dana investasi baru sama sekali. Strategi ini memanfaatkan fluktuasi harga saham yang memang selalu mengalami perubahan, naik atau turun. Suatu saat ketika pasar sedang bagus maka harga saham secara rata-rata akan naik. Indikatornya adalah bahwa indeks harga saham terus bergerak naik. Di suatu saat yang lain pasar memburuk dan harga saham terus merosot.

Ketika istri saya mengajukan usul itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta memang sedang mencapai rekor tertingginya, di atas 2.400.

Untuk investasi reksadana kami memang hanya memilih reksadana saham. Alasannya sederhana saja, harga saham yang diluncurkan untuk pertama kalinya di sekita
... baca selengkapnya di INVESTASI REKSADANA DENGAN STRATEGI “YOYO” Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Rahasia Masuk ke Level Deep Hypnosis

Rahasia Masuk ke Level Deep Hypnosis Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Baru-baru ini saya mendapat e-mail dari peserta roadshow seminar “The Secret of Mindset”, di Yogyakarta, yang bertanya, “Pak, saya penasaran dengan yang Bapak lakukan. Bagaimana Pak Adi bisa begitu mudah membawa peserta seminar, yang jumlahnya ratusan, masuk hingga ke kedalaman profound somnambulism?”

Penasaran dengan pertanyaan ini, karena peserta ini menggunakan istilah yang sangat teknis, profound somnambulism, saya lalu menanyakan latar belakangnya. Peserta ini, sebut saja Pak Anggoro, menerangkan bahwa ia juga mempelajari hipnosis dan hipnoterapi. Namun, selama ini ia mengalami kesulitan membawa kliennya masuk ke kondisi very deep hypnosis atau yang dikenal dengan level profound somnambulism.

Bagi Anda, pembaca, yang tidak menghadiri roadshow seminar saya mungkin bingung apa yang saya lakukan? Di seminar saya menjelaskan dan memeragakan cara masuk ke pikiran bawah sadar dengan sangat cepat dan mudah. Pertama, saya akan memberikan contoh dengan meminta seorang peserta maju ke depan ke atas panggung, untuk saya bimbin
... baca selengkapnya di Rahasia Masuk ke Level Deep Hypnosis Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Kamis, 16 April 2015

Masih Ada Mukjizat Hari Ini

Masih Ada Mukjizat Hari Ini Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Istri saya dan saya menggembalakan sebuah gereja. Seorang pria yang akhirnya menjadi teman baik saya, biasanya membawa putrinya yang berusia enam tahun ke sekolah minggu. Dia selalu mengantarkan putrinya dan pergi, saya bertanya-tanya dimana gerangan orang tuanya. Dia sendiri tidak pernah datang ke sekolah Minggu maupun gereja.

Suatu hari saya melompat di depan mobilnya dan menghentikan dia. Saya ingin bercakap-cakap dengannya. Ia tahu siapa saya dan itu adalah yang terakhir kali saya melompat ke depan mobilnya. Tetapi ia tancap gas dan segera melaju. Saya dengan sigap melompat kesemak semak. Ia tidak mau berbicara dengan seorang pendeta.

Suatu hari saya menerima suatu telpon, Suaranya seperti menangis. Ia berkata,”Pendeta Schambach?”

Saya bertanya ,”Siapa ini?” Itu adalah suara ayah gadis kecil itu. Saya berkata,”Oh, pasti ada masalah. Anda memanggil nama saya. Anda berusaha melindas saya ketika kita bertemu terakhir kali. Ada masah apa?”

... baca selengkapnya di Masih Ada Mukjizat Hari Ini Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Selasa, 14 April 2015

Dia Adalah Sorbonne

Dia Adalah Sorbonne Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

“Hati-hati,” suara lembut itu membuatku mendongak. Pemuda itu tersenyum dan mengulurkan tangan kanannya. Senyum manis dari bibirnya terukir sempurna. Aku hela nafasku dan membalas senyumnya walau terkesan janggal.

“Terima kasih tapi maaf,” balasku mencoba bangkit dan mengabaikan uluran tangannya. Bukannya bermaksud menyombongkan diri, hanya begitulah cara yang paling tepat menjaga hatiku. Aku tak mau menyentuh dan disentuh oleh orang lain yang bukan muhrimku. Bagiku, sentuhan itu hanya boleh dilakukan oleh sepasang kekasih dalam hubungan yang dihalalkan Tuhan.

“Mau melihat senja?” Tawarnya mensejajarkan tubuhnya dengan posisiku. Dia mengangguk untuk meyakinkanku. Well, tak ada alasan untuk menolaknya. Lagipula, sepertinya itu ide bagus. Menikmati senja di bukit Sorbonne.

“Nathan,” ujarnya menatapku, sesaat mata kami bersiborok pada satu garis lurus, “Kim Nathan.”

“Jung Nara. Senang mengenalmu.”

Ia mengangguk lalu merapatkan jaketnya. Tatapan kami mengarah pada lembah yang terhampar begitu indah. Lembah itu berupa sabana, seb
... baca selengkapnya di Dia Adalah Sorbonne Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Informasi Dan Pemesanan

Untuk Informasi dan Pemesanan:
Felix Sabbara No. Hp 085241060161 Pin BB 2360B942
A. Artha F. M. Paliling No. Hp 081241357317 Pin BB 7E5781C6

Harga Kopi Toraja Asli

Arabica 250gram Rp 75.000
Robusta 250gram Rp 45.000





Minggu, 12 April 2015

Mengasah Jiwa Entrepreneur

Mengasah Jiwa Entrepreneur Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Oleh: Pratama Puji

Entrepreneurship itu bukan gawan bayi (bawaan lahir), tetapi harus diciptakan olah orang itu sendiri.

Pendapat diatas disampaikan oleh Adi Ekopriono (Asisten Direktur Suara Merdeka) pada saat kunjungan company visit di Kantor Percetakan Jalan Kaligawe, Semarang. Tak rugi rasanya saya dapat mengikuti kegiatan yang diadakan AIESEC dan berkolaborasi dengan HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) Semarang ini. Walaupun capek dan berangkat sendiri dari Kota Pekalongan, namun ilmu dan relasi saya dapat cukup bermanfaat. Dalam kegiatan yang mengangkat isu tentang entrepreneurship ini, juga didatangkan perwakilan dari mahasiswa Taiwan dan China yang masih mengikuti program exchange di Indonesia. Mereka dengan ramah dan kocak bercerita tentang kewirausahaan di negara masing-masing.

Kembali ke pendapat di atas, boleh setuju atau tidak, namun saya secara pribadi membenarkan pendapat tersebut. Terkadang kita tidak maju karena persepsi negatif lingkungan seperti bakat pengusaha cuma milik golongan atau suku tertentu, pengusaha adalah keturunan orang tua, pengusaha harus punya modal banyak, dan masih banyak lagi. Itu adalah ”vonis diri” yang justru menghalangi kita untuk berkembang. Padahal kunci menjadi pengusaha adalah kemauan mencoba dan bekerja keras dari diri kita sendiri. Mau kita orang Indonesia, Jerman, Jepang, China, semuanya punya jiwa menjadi entrepreneur”. Jiwa
... baca selengkapnya di Mengasah Jiwa Entrepreneur Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Rabu, 08 April 2015

Kopi Dan Budaya Indonesia

Negara Indonesia memiliki tiga provinsi yang dikenal sebagai sentranya kopi yaitu, provinsi Aceh, Provinsi Sulawesi Selatan dengan daerah Torajanya dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Kopi Aceh mempunyai rasa dan kekentalan tersendiri menjadi ciri khas dari daerah ini selain itu Aceh adalah penghasil kopi arabika di Indonesia memiliki para pecandu kopi yang luar biasa. Kopi arabika mempunyai rasa yang amat khas jika dibandingkan dengan kopi-kopi yang berasal dari Jawa. Budaya meminum kopi di Aceh seperti tidak mengenal waktu karena bisa berlangsung dari pagi hingga ketemu pagi lagi disertai dengan menikmati gorengan dan obrolan hangat membuat waktu berlalu begitu cepat. Tidak mengherankan jika warung-warung kopi di Aceh akan selalu senantiasa tampak ramai.

Yogyakarta pun memiliki kopi yang sudah begitu akrab di telinga penduduk Jawa yaitu kopi joss. Kopi joss adalah kopi tubruk yang dicampuri dengan arang yang masih menyala. Kombinasi dari kopi tubruk dengan arang adalah panas kopi yang begitu awet dan menjadikan rasanya sangat nikmat, cocok untuk dinikmati selama berjam-jam. Oleh karena itu mudah bagi kita untuk menemukan warung-warung angkringan yang menyediakan kopi joss. Sembari menikmati secangkir kopi joss, pengunjung bisa mendiskusikan dan berbicara berbagai hal. Budaya meminum kopi joss adalah salah satu ciri khas kota gudeg dalam menjaga hubungan kekerabatan.

Sama halnya dengan kopi dari Daerah pengunungan Toraja. Rasa dan aromanya yang khas bahkan bisa membuat produsen kopi dari negara sakura Jepang melirik dan bahkan menawarkan ke masyarakat Toraja untuk menjual kopi hasil kebun hanya kepada mereka saja. Hal itulah yang membuat masyarakat Toraja baik dari anak-anak sampai orang dewasa suka minum kopi. Selain rasa dan aromanya yang khas, kopi Toraja juga terkenal dengan warnanya yang sangat hitam. Bahkan beberapa wisatawanmengatakan minum kopi asli cuma di Toraja.

Jika kita coba melihat kembali kebelakang bahwa budaya meminum kopi adalah salah satu cara untuk merayakan suatu kejadian penting. Bahkan sejak kecil sudah banyak masyarakat Indonesia yang dikenalkan dengan minuman kopi selain susu. Sampai ada beberapa orang yang merasakan pusing dan tidak enak badan jika mereka tidak bisa meminum setidaknya secangkir kopi dalam sehari. Kopi yang ada di Indonesia sudah lebih dari sekedar minuman penghangat tubuh. Melalui secangkir kopi obrolan-obrolan hangat bisa dimulai, melalui kopi pula kita bisa saling bertukar informasi. Tidaklah mengherankan jika saat ini kopi telah berubah menjadi sebuah fungsi sosial. Tidak ada permusuhan dan persaingan ketika meminumnya, yang ada hanyalah kedamaian, kehangatan, dan keakraban.

Budaya meminum kopi telah ada dari Sabang hingga Merauke dan mereka meminumnya dengan cara mereka masing-masing. Di Aceh meminum kopi adalah suatu hal yang wajib dan telah menjadi kebutuhan. Merupakan hal yang susah untuk bisa lepas ketergantungan dari kopi arabika bagi masyarakat Aceh. Lain Aceh lain pula Yogya, begitupula kopi joss berbeda pula dengan kopi arabika yang ada di Aceh. Masyarakat biasa menyeruput kopi joss untuk mengumpulkan kembali balung tulang yang hilang atau istilahnya menjaga hubungan kekerabatan. Melalui secangkir kopi joss pula, sudah banyak deal-deal bisnis yang bisa tercapai. Memang seperti inilah budaya tentang meminum kopi yang ada di Indonesia.